Kamis, 05 November 2009

Air Mata Cinta

Segala sesuatu yang Alloh ciptakan di alam semesta ini pastilah mengandung hikmah dan manfaat di dalamnya. Tak ada sesuatupun diciptakan sia-sia. Sesuai dengan firman Alloh SWT dalam Alquran bahwa Alloh menjadikan dan menciptakan segala sesuatu dengan hikmah. Karena Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu. Begitu pula dari apa yang melekat pada diri kita. Pastilah semuanya memiliki manfaat dan tujuan. Termasuk juga pemberian Alloh berupa air mata kepada manusia.

Ketika kita mengalami suatu kondisi yang sangat sulit, terkadang kita merasa sedih bahkan sampai menangis. Kehidupan manusia selalu berubah dari waktu ke waktu, bak roda yang berputar. Adakalanya kita merasakan kebahagiaan yang tak terkira, adakalanya pula kita merasakan penderitaan yang tak tertahan. Pada saat bersedih itulah air mata kita menetes menjadi refleksi dari perasaan hati yang terdalam.

Menangis mempunyai sebab dan alasan yang beragam. Ada yang menangis karena tak sanggup menghadapi persoalan hidup yang datang tanpa henti, ada yang menangis karena ditinggal sang kekasih hati, ada pula yang menangis karena teringat akan dosa-dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Dari beragam sebab dan alasan itulah, kualitas menangis dan air mata yang menetespun akan berbeda-beda.

Tahukah Anda bahwa air mata adalah sebagai alat pemaksa, alat komunikasi yang manjur, ekspresi dari keadaan hati yang terdalam, dapat mempercepat terhijabnya doa dan dapat menembus batas-batas dimensi? Itulah sebagian dari kandungan firman Alloh SWT, “Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat”. Dan ternyata tidak akan menangis di akhirat kelak mata yang digunakan untuk menangis karena dosa, mata yang terjaga dan mata yang terpelihara. (Tirmidzi)

Itulah yang dinamakan air mata cinta, air mata yang menetes karena ketundukan kepada Ilahi. Seperti air mata yang keluar dari mata sahabat Umar bin Khaththab ketika beliau menemani Rasululloh bersembunyi di sebuah gua ketika peristiwa hijrah. Umar menahan sakit karena sengatan kalajengking demi menlindungi diri Rasululloh. Beliau tidak mau sampai Rasululloh terbangun karena teriakannya. Oleh karena itu beliau menahan rasa sakitnya, sampai-sampai beliau meneteskan air mata. Saat Rasululloh tahu, Rasululloh langsung mengusap angan Umar. Dan atas izin Alloh luka itu langsung sembuh tak berbekas.

Subhanalloh, sungguh pengorbanan yang sangat agung. Menangislah kita sebanyak-banyaknya, menangislah kita karena Alloh! Bukan menangis karena hal-hal lain yang sia-sia, apalagi menangis karena cinta kepada makhlukNya. Mari manaj air mata agar menangis kita menjadi berkualitas!!


By: Salma Alkazhimah