Minggu, 27 November 2011

Indahnya Warna-Warni Kehidupan

Sungguh Alloh adalah dzat yang Maha Sempurna. Alloh ciptakan di dunia ini berjuta warna dalam kehidupan manusia. Coba saja kita bayangkan kawan, jika Alloh hanya menciptakan warna hitam dan putih…bagaimana suasana kehidupan dunia ini jadinya? Tentu tak seindah dunia yang kita lihat dan rasakan hari ini.
Dalam dunia seni, warna akan terbagi-bagi menjadi warna primer dan sekunder. Warna sekunder adalah warna dari hasil pencampuran warna-warna primer. Seperti misalnya warna oranye, warna oranye adalah hasil pencampuran dari warna merah dan kuning. Begitu juga warna ungu adalah hasil pencampuran dari warna merah dan biru. Dan masih banyak lagi warna-warna lainnya.
Kawan, menurutku setiap warna yang digoreskan Alloh melalui kuas-kuas-Nya yang sempurna memiliki karakter dan maknanya masing-masing. Kalian boleh setuju atau tidak, itu hanya pendapatku saja. Kadang, kita juga mengidentikkan suatu hal berdasarkan warna. Dari sekian banyak warna, kalian tentu sangat mengenal warna yang satu ini. Warna hasil pencampuran dari warna merah dan putih. Yup, tebakan kalian benar sekali! Merah muda, merah jambu atau warna pink begitu kita sering menyebut warna yang satu ini. Kalian hebat kawan!
Kalian tahu kawan, warna pink sering diidentikkan dengan apa? Ya, warna pink selalu diidentikkan orang dengan segala sesuatu yang romantis dan hal-hal yang berhubungan dengan perasaan yang bernama cinta.
Warna lain, seperti merah mempunyai makna berani dan semangat yang membara. Warna kuning identik dengan karakter ceria dan enerjik. Warna biru identik sekali dengan karakter cool, calm dan penuh ketenangan. Warna hijau identik dengan nafas yang memberi kehidupan bagi semesta. Juga warna-warni lain yang mempunyai karakternya tersendiri. Ada pula warna ungu yang sering diidentikkan dengan warna janda oleh orang-orang di Indonesia pada umumnya, kalau yang satu ini aku tidak bisa berkomentar kawan, sepertinya belum ada penjelasan secara ilmiah mengenai hal yang satu ini. Hehe…
Bahkan berdasarkan ilmu psikologi, warna yang kita sukai ternyata menggambarkan karakter dan kepribadian kita loh…! Hal itu wajar saja, karena seseorang cenderung akan menyukai dan berdekatan dengan hal-hal yang memiliki karakter yang sama dengan dirinya. Kalau begitu, apa warna kesukaanmu kawan? Perhatikanlah, sesuaikah dengan karakter dan kepribadianmu?!
Subhanalloh, sungguh sempurna segala ciptaan-Nya, tanpa ada cacat sedikitpun. Alhamdulillah, kita harus selalu mensyukuri segala nikmat yang dikarunikan-Nya. Begitu pun dengan nikmat penglihatan. Dengan mata ini, kita dapat melihat dunia dengan warna yang berbeda sehingga indah sekali dipandang. Bayangkan kawan, jika Alloh tiba-tiba mencabut nikmat penglihatan ini! Kita tak bisa lagi melihat keindahan alam semesta. Yang kita tahu mungkin hanya warna hitam, pekat dan kelam. Semoga dengan bersyukur, Alloh senantiasa menambahkan nikmat-Nya untuk kita.
Qousu quzahun, aku sangat suka memandangnya, menghiasi langit biru yang disinari cahaya matahari setelah tetes air hujan membasahi bumi dengan warna-warninya yang elok nan mempesona bagi siapa saja yang melihatnya. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu berpedaran di angkasa membentuk lukisan indah tiada tara. Ya, pelangi itu sungguh cantik kan kawan? Bagaikan tangga yang terbentang menuju negeri khayangan. Sampai-sampai mata ini tak bosan dibuatnya. “Qousu quzah fii a’yuniki…” hehe, itu sih rayuan gombal para ikhwan kali yaa…peace!!
Puji syukur tak henti-hentinya terlafazkan dari lisan para hamba yang beriman atas keagungan dan kesempurnaan ciptaan Alloh yang Maha Mulia. Warna kehidupan yang harmonis, penciptaan sesuatu yang saling berpasang-pasangan. Ada siang dan malam, ada langit dan bumi, ada matahari dan bulan, ada hitam dan putih, ada perempuan dan laki-laki. Semua membentuk sebuah lukisan kehidupan yang saling melengkapi satu sama lainnya. Fabiayyi ala irabbikuma tukadziban…
Kawan, kalian pun merupakan jutaan warna dalam kehidupanku. Tanpa kalian hidupku mungkin tak seindah saat ini. Kalian memberikan nuansa yang berbeda di setiap hari-hariku. Membuat hidupku seindah pelangi dengan berjuta warna yang berpedaran, menyatu dan melebur membentuk mozaik-mozaik dan puzzle-puzzle yang saling berkaitan satu dengan yang lain.
Seperti pelangi, yang begitu indah dengan berbagai warnanya. Begitu pun dengan hidupku, yang terhiasi dengan berbagai warna karakter dan kepribadian dari kalian dan orang-orang lain di sekelilingku yang membuat hidupku terasa indah. Terima kasih Alloh, atas segala nikmat dan karunia-Mu yang berlimpah ruah yang terkadang kami lupa mensyukurinya. Semoga kita kembali dipertemukan di taman Syurga yang penuh warna dengan sejuta pesona di dalamnya. Aamiin…
Special for Pasir-Kaktus
I love you because Alloh…!!

Minggu, 16 Mei 2010

Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.


Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.

3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.

4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali

5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.

6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.

7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.

8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.

9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.

10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.

11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.



JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?

Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu. Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.



BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?

Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal. Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz. Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.

Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.



BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?

Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.

Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.



APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?

Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.

Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:

نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ

“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).

Maksudnya:

-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.

-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.

-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.

-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.

-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.

-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.

-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.

Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:

- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.

- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.

- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.

- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.

- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.

- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.

- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.

Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.



BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?

Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.



BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:

1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.

2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.

3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.

4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.

5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.



[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]

Jumat, 09 April 2010

LOVE OUR PARENTS

I LOVE U MOM , I LOVE U DAD..!!!

Waktu kamu berumur 1 tahun , dia menyuapi dan memandikanmu .... sebagai balasannya .... kau menangis sepanjang malam.
Waktu kamu berumur 2 tahun , dia mengajarimu bagaimana cara berjalan .
sebagai balasannya .... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang .. sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun , dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
balasannya ... kamu berteriak 'NGGAK MAU ..!'
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya .kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai balasannya.. ..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun , dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu .sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar



Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat
keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop .. sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu berumur 13 tahun , dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ..sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ... sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman,
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya ... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya 'Darimana saja seharian ini?'.. sebagai balasannya ... kamu menjawab 'Ah,
cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang.'
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang 'Aku nggak mau
seperti kamu.'
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi .. sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah
barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya .. kamu mengeluh
'Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu.'
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan 'Sekarang jamannya sudah beda.'
Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah
satu saudara dekatmu ... sebagai balasannya kamu jawab 'Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu.'

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu .... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu
teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ..
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORA NG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU

Rabu, 07 April 2010

Dalil tentang Bersedekap di Dada...

Ustadz Musyaffa` Ad Dariny :

Ada dua pendapat yg masyhur dalam masalah ini:
1. Sunnahnya bersedekap
2. Sunnahnya tidak bersedekap (tangan dilepaskan)

Kalau dilihat dari sisi dalil… Pendapat "sunnahnya bersedekap setelah ruku", dalilnya lebih mudah dipahami dan lebih sederhana… Tapi kalau diteliti lebih dalam, pendapat "sunnahnya tidak bersedekap" dalilnya lebih kuat, wallohu a'lam. ...Lanjuuut

Yang antum tanyakan adalah dalil pendapat pertama… ni ana sebutkan sebagiannya:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ الْيَدَ الْيُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ الْيُسْرَى فِي الصَّلَاةِ
Sahl bin Sa'd mengatakan: "Dahulu orang-orang diperintah untuk meletakkan tangan kanannya diatas lengan kirinya di dalam sholat" (HR. Bukhori)

Nah kata "di dalam sholat" dalam hadits ini, adalah umum, mencakup berdiri sebelum ruku' dan setelahnya…

عن وائل قال : رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا كان قائما في الصلاة قبض بيمينه على شماله
Wa'il mengatakan: "Aku telah melihat Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-, ketika berdiri di dalam sholat menggenggam (pergelangan) kirinya dengan (tangan) kanannya" (HR. Nasa'i dg sanad yg shohih)

Ini juga seperti yg sebelumnya, kata: "ketika berdiri di dalam sholat", mencakup berdiri sebelum ruku' dan sesudahnya…

ثم ارفع رأسك حتى تعتدل قائما,فيأخذ كل عظم مأخذه... و في رواية: وإذا رفعت فأقم صلبك, و ارفع رأسك حتى ترجع العظام إلى مفاصلها
Dalam hadits "ttg orang baduwi yg sholatnya tidak bagus" dikatakan: "kemudian (setelah ruku'), angkatlah kepalamu sampai kamu berdiri tegak! hingga setiap tulang mengambil tempatnya masing-masing"… dalam riwayat lain redaksinya: "dan apabila kamu mengangkat (kepalamu setelah ruku'), maka luruskanlah tulang punggungmu, dan angkatlah kepalamu hingga seluruh tulang kembali ke sendinya masing-masing"… (HR. Bukhori Muslim)

Nah redaksi "hingga setiap tulang mengambil tempatnya masing-masing"… maksudnya adalah tempat masing-masingnya dalam sholat, yakni kembali lagi seperti sebelum ruku'…

Dalam riwayat lain: "hingga seluruh tulang kembali ke sendinya masing-masing"… ini juga diartikan sama dengan redaksi sebelumnya… maksudnya kembali ke sendi masing-masing ketika dalam sholat, yakni kembali lagi seperti sebelum ruku'…

Inilah diantara dalil yg paling kuat -sebatas pengetahuan ana- dari pendapat ini, wallohu a'lam…

Secara pribadi ana lebih condong ke pendapat yg mengatakan "tidak bersedekap lebih utama", tp karena antum hanya minta dalil ini, ya jawaban ana sesuai pertanyaan…

Catatan penting:
1. Meski ana merojihkan pendapat "lebih baik tidak bersedekap", tapi ana tetap membolehkan "bersedekap"… jadi perbedaan hanya pada "mana yg lebih afdlol" saja… wallohu a'lam.
2. Khilaf dalam masalah ini, sudah ada sejak zaman Imam Ahmad, beliau pernah ditanya: "apakah kita melepas tangan atau bersedekap lagi setelah ruku'"… beliau menjawab: "ada kemudahan dalam perkara ini, dua-duanya boleh dilakukan, seseorang boleh memilih diantara keduanya"… Jadi khilaf ini jangan terlalu dibesar-besarkan, hingga menyebabkan perpecahan… khilafnya masuk dalam ranah ijtihadiyyah… ada dalil kuat pada masing-masing pendapat, meski ada dalil yg lebih kuat diantara dalil-dalil itu, wallohu a'lam.
3. Ni ada link bermanfaat dalam masalah ini: http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=333287

Kamis, 05 November 2009

Air Mata Cinta

Segala sesuatu yang Alloh ciptakan di alam semesta ini pastilah mengandung hikmah dan manfaat di dalamnya. Tak ada sesuatupun diciptakan sia-sia. Sesuai dengan firman Alloh SWT dalam Alquran bahwa Alloh menjadikan dan menciptakan segala sesuatu dengan hikmah. Karena Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu. Begitu pula dari apa yang melekat pada diri kita. Pastilah semuanya memiliki manfaat dan tujuan. Termasuk juga pemberian Alloh berupa air mata kepada manusia.

Ketika kita mengalami suatu kondisi yang sangat sulit, terkadang kita merasa sedih bahkan sampai menangis. Kehidupan manusia selalu berubah dari waktu ke waktu, bak roda yang berputar. Adakalanya kita merasakan kebahagiaan yang tak terkira, adakalanya pula kita merasakan penderitaan yang tak tertahan. Pada saat bersedih itulah air mata kita menetes menjadi refleksi dari perasaan hati yang terdalam.

Menangis mempunyai sebab dan alasan yang beragam. Ada yang menangis karena tak sanggup menghadapi persoalan hidup yang datang tanpa henti, ada yang menangis karena ditinggal sang kekasih hati, ada pula yang menangis karena teringat akan dosa-dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Dari beragam sebab dan alasan itulah, kualitas menangis dan air mata yang menetespun akan berbeda-beda.

Tahukah Anda bahwa air mata adalah sebagai alat pemaksa, alat komunikasi yang manjur, ekspresi dari keadaan hati yang terdalam, dapat mempercepat terhijabnya doa dan dapat menembus batas-batas dimensi? Itulah sebagian dari kandungan firman Alloh SWT, “Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat”. Dan ternyata tidak akan menangis di akhirat kelak mata yang digunakan untuk menangis karena dosa, mata yang terjaga dan mata yang terpelihara. (Tirmidzi)

Itulah yang dinamakan air mata cinta, air mata yang menetes karena ketundukan kepada Ilahi. Seperti air mata yang keluar dari mata sahabat Umar bin Khaththab ketika beliau menemani Rasululloh bersembunyi di sebuah gua ketika peristiwa hijrah. Umar menahan sakit karena sengatan kalajengking demi menlindungi diri Rasululloh. Beliau tidak mau sampai Rasululloh terbangun karena teriakannya. Oleh karena itu beliau menahan rasa sakitnya, sampai-sampai beliau meneteskan air mata. Saat Rasululloh tahu, Rasululloh langsung mengusap angan Umar. Dan atas izin Alloh luka itu langsung sembuh tak berbekas.

Subhanalloh, sungguh pengorbanan yang sangat agung. Menangislah kita sebanyak-banyaknya, menangislah kita karena Alloh! Bukan menangis karena hal-hal lain yang sia-sia, apalagi menangis karena cinta kepada makhlukNya. Mari manaj air mata agar menangis kita menjadi berkualitas!!


By: Salma Alkazhimah